Rabu, 21 November 2007

Preman Tolol Serang Sekolah


Puluhan Anggota Geng Motor Serbu SMAN 5
Anak Kapolsekta Sumur Bandung Menjadi Korban

BANDUNG, (PR).-

Meski sudah berkali-kali dirazia, anggota geng motor di Kota Bandung masih saja menebarkan teror. Hari Sabtu (46/) sore, geng motor menyerbu SMAN 5 Bandung. Aksi brutal tersebut mengakibatkan tiga siswa SMAN 5 terluka, dan sebuah mobil milik siswa mengalami kerusakan.

Tiga orang yang mengalami luka di antaranya Iqbal Nasution (18), Fajar Wahadiat (18), dan Bobby Muhammad Zulfikar (18). Ketiganya siswa kelas II di SMAN 5. Korban Iqbal mengalami luka bocor di bagian belakang kepalanya sehingga mendapat tiga jahitan saat dirawat di RS Halmahera.

Sementara Fajar, mendapat luka sabetan di pelipis kirinya. Hingga kini Fajar masih dirawat di RS Mata Cicendo karena lukanya tersebut juga sampai ke mata kiri. Sedangkan Bobby, putra Kapolsekta Sumur Bandung AKP Hanafi mengalami luka memar di wajahnya karena terkena pukulan.

Selain itu, aksi brutal sekira 60 anggota geng motor itu, juga merusak sebuah mobil Hyundai Atoz D 1103 FP warna hijau tua, milik Rifa Mutia. Kaca belakang dan spion kiri mobil hancur setelah dilempari batu oleh anggota geng motor.

Menurut keterangan para korban kepada petugas, peristiwa tersebut terjadi pukul 14.30 WIB. Para siswa saat itu sedang asyik nongkrong di kantin samping sekolah, yangmenghadap ke Jln. Bali.

Tiba-tiba terdengar raungan keras knalpot motor mendekati kantin. Rupanya suara tersebut berasal dari sekira 30 motor. Mereka lalu berhenti di samping kantin sembari mengeluarkan kata-kata umpatan yang menghina SMAN 5.

Awalnya, anak-anak tidak terprovokasi dan tetap di dalam kantin. Hal itu membuat anggota geng motor kian berang. Mereka turun dari motor lalu melempari dan merusak mobil milik Rifa yang diparkir di sisi jalan. Para pedagang yang berjualan di pinggir Jln. Bali, lalu berteriak-teriak dan memberi tahu siswa SMAN 5 bahwa geng motor merusak sebuah mobil. Hal ini membuat para siswa SMAN 5 terpancing emosinya dan berhamburan ke luar mengejar para anggota geng motor. ”Asalnya kami diam saja, tapi begitu para pedagang bilang bahwa mereka (geng motor red.) merusak mobil, saya dan teman-teman langsung ke luar,” tutur Iqbal.

Aksi saling lempar batu pun tak terhindari. Situasi kini berbalik. Para geng motor terdesak. Dua orang anggota geng motor tersebut sempat tertangkap oleh para siswa dan tak ayal menjadi bulan-bulanan anak-anak SMAN 5.

Beruntung tidak lama kemudian petugas dari Polsekta Sumur Bandung dan Kapolsek AKP Hanafi tiba di lokasi. Petugas langsung menggiring dua anggota geng motor,Yud (18) warga Maleber Utara Kec. Andir, dan LYS (18) warga Maleper Inpres I Kec. Andir, ke Mapolsekta Sumur Bandung. Sebuah motor Yamaha Jupiter milik salah satu tersangka, juga dibawa petugas sebagai barang bukti.

Kepada petugas, kedua tersangka mengaku dirinya tidak tahu menahu akan dibawa ke SMAN 5. ”Saya diajak ikut konvoi. Katanya mau ke Lembang, tapi pas sampai SMAN 5, teman-teman berhenti. Dan terjadilah peristiwa tadi,” tutur Yud kepada petugas.

Kedua tersangka masih bungkam ketika ditanya alasan penyerangan tersebut. Keduanya pun mengaku bukan anggota geng motor. Inilah ciri khas para anggota geng motor. Mereka sangat kuat dalam aksi GTM (gerakan tutup mulut) demi melindungi rekan-rekan lainnya.

Menurut AKP Hanafi, sudah saatnya petugas menindak tegas para anggota geng motor. Mereka kian meresahkan warga. Kedua tersangka, ujar Hanafi, akan dijerat pasal 170 KUH Pidana tentang perkelahian lebih dari satu orang yang mengakibatkan kerusakan, serta pasal 460 KUH Pidana tentang pengeroyokan dan perusakan yang mengakibatkan orang lain luka. ”Ancaman hukumannya maksimal untuk pasal 170 adalah 5,5 tahun, sedangkan untuk pasal 460 maksimal 7 tahun penjara,” papar Hanafi. (A-128)***

Tidak ada komentar: